Blog

Bantul- Kamis, 19 Oktober 2023 tepat pukul 13.00 WIB Kegiatan Workshop dimulai. Narasumber dalam kegiatan Workshop Model Pembelajaran ini yakni ibu DR. Nur Saidah, M.Ag. merupakan Dosen di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta yaitu UIN Sunan Kalijaga. Kegiatan yang berlangsung hampir 2 jam setengah ini berjalan dengan lancar, dengan diikuti oleh seluruh bapak dan ibu guru dan stakeholder MTs Al-Falaah Pandak Bantul.

Workshop ini diawali dengan presensi kehadiran bapak dan ibu guru serta GTK di lingkup MTs, kemudian memasuki ruangan aula yang sudah disiapkan. Kegiatan ini berlangsung dimulai dengan pembukaan dan sambutan oleh ibu Hardiyanti Kusrini, S.Pd selaku pembawa acara (master of ceremony/MC) yakni pembacaan ummul kitab dan selanjutnya disampaikan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan Workshop Model Pembelajaran dan juga Penyampaian Hasil Supervisi proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh TIM Supervisi (Supervisor) yang sudah ditunjuk. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala Madrasah sebagai pembuka.

Dalam sambutannya, beliau ibu Hj. Ashlihatul Lathifah, S.Ag., M.S.I menyampaikan banyak hal, terutama pada point Hasil Supervisi pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar yang sudah berlangsung di kelas. Dimana point-point penting yang perlu digaris-bawahi dianataranya yaitu bahwa proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan hendaknya dapat istiqomah untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan lebih maksimal lagi, agar selama kegiatan KBM baik di dalam maupun di luar kelas bisa menjadi lebih baik lagi. Hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pembelajaran juga perlu diperbaiki dan harus sesuai dengan apa-apa yang sudah disiapkan agar selama proses KBM dapat berjalan sesuai sintaks nya dan tersampaikan dengan maksimal kepada anak-anak. Selanjutnya hal-hal yang berkaitan dengan teknis selama KBM berlangsung juga perlu diperhatikan, “…ya semisal dengan teknis di dalam kelas ketika akan dimulai KBM, media juga perlu disiapkan agar tidak terkendala seperti proyektor dan sound yang ternyata tidak berfungsi dengan baik, niku bapak-ibu juga perlu persiapan yang baik agar tidak terhambat proses KBM nya”. Pungkasnya. Selanjutnya berkaitan dengan strategi pembelajaran yang dilakukan selama proses KBM berlangsung juga perlu adanya inovasi-inovasi yang terbarukan (innovative) dan kreatifitas yang unik dari bapak-ibu guru sekalian (creative) dan dapat membangun semangat anak-anak untuk siap mengikuti KBM yang sedang diikuti para siswa.

Menggeser pada point berikutnya dalam sambutannya Kepala Madrasah juga menyampaikan tiga program unggulan dari Direktur Pendidikan PP Al-Imdad yaitu terkait Kedisiplinan, Lifeskill, serta Sarana Prasarana yang memadai dan terawat. Sehingga ini juga perlu bersama-sama untuk dipantau dan dilaksanakan oleh semua pihak, baik bapak ibu guru, GTK dan stakeholder yang ada di tiap masing-masing Lembaga. Sedangkan pada hal-hal yang sudah berjalan hingga sampai saat ini untuk sama-sama terus dipertahankan, dilaksanakan dengan tanggung jawab dan istiqomah. Mengingatkan pada sambutannya di awal, ibu Kepala Madrasah juga mengharapkan kepada semua bapak-ibu guru yang hadir mengikuti kegiatan Workshop kali ini agar dapat menyerap ilmu-ilmu yang baru yang akan disampaikan oleh Narasumber yang didatangkan dari kampus UIN Sunan Kalijaga ini, sehingga ke depan proses pembelajaran KBM baik di dalam maupun di luar kelas dapat lebih baik lagi.

Setelah sambutan dari ibu Kepala Madrasah berakhir, acara selanjutnya penyampaian materi pada kegiatan Workshop oleh ibu DR. Nur Saidah, M.Ag. pada point-point penting yang sudah disampaikan ibu Kepala Madrasah lebih ditingkatkan dan menekankan pada model-model pembaharuan saja, apa-apa yang sudah dilakukan, namun tetap perlu pemantauan dan pemantapan agar sesuai dengan kondisi anak-anak peserta didik kita yang sudah beda zamannya. “…maka, bapak-ibu semua tentu akan menerapkan model-model pembelajaran yang kita sesuaikan dengan kondisi anak-anak kita. Apalagi sekarang adanya transisi kurikulum merdeka, yang pada dasarnya kita mengajar di kelas maupun di luar kelas sudah menerapkan belajar merdeka ke anak-anak kita. Namun mungkin hanya dibedakan pada regulasi yang lebih memudahkan saja tanpa adanya tuntutan yang membuat kita terbebani dalam mengajar, mboten nggih bapak-ibu” ucapnya setelah menayangkan power point di monitor.

Hal-hal yang mungkin perlu digaris-bawahi dalam pertemuan workshop ini adalah bahwa sebelum pelaksanaan KBM yang akan dilakukan, maka bapak-ibu guru perlu adanya need assessment yang mana ini berfungsi sebagai pemetaan cara belajar peserta didik kita. Tidak hanya itu, setelahnya maka kita sebagai seorang pengajar juga perlu memberikan rangsangan (stimulus) kepada siswa-siswi agar mereka siap untuk belajar di kelas. Hal tersebut juga sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan dari sesi tanya jawab yang berlangsung di forum diskusi ini sebelum-sebelumnya. Apapun itu, bapak-ibu guru perlu membuat kreatiftas dan inovasi yang membuat anak-anak kita lebih siap untuk mengikuti proses KBM yang akan dilakukan seperti apa-apa yang sudah disampaikan oleh ibu Kepala tadi. Selanjutnya yang juga perlu diperhatikan adalah adalah model pembelajaran berbasis dan atau berdasarkan pengalaman konkrit (modelling learning). Yakni sistem pembelajaran yang selama ini kita anut perlu pendalaman maksud dan tujuan yang kemudian dapat kita kembangkan dengan kondisi siswa-siswi kita disini.

Pernyataan tersebut di atas sekaligus menutup kegiatan Workshop Model Pembelajaran yang tidak terasa sudah berjalan 2 jam setengah. Kemudian acara dikembalikan kepada pembawa acara untuk memberikan waktu kepada Waka Kurikulum dan Waka Kesiswaan menyampaikan hal-hal yang sekiranya perlu disampaikan di forum mengingat seluruh bapak-ibu guru dan stakeholder berkumpul pada satu kesempatan dan moment yang tepat. Setelah penyampaian informasi dari para Waka, acara ditutup dengan sesi foto bersama dengan seluruh bapak-ibu guru dan Narasumber. (red.izuL)